Senin, 29 September 2008

Faktor Genetika Tingkatkan Resiko Kecanduan Merokok

Bagi kebanyakan orang, pengalaman pertama menghisap rokok membuat mereka mual, batuk dan tanda lain dari otak yang menyatakan, "Berhentilah. Ini gagasan buruk." Tetapi bagi sebagian orang, pengalaman itu malah membawa gelombang kenikmatan.

Orang-orang yang berada dalam kelompok kedua kelihatannya memiliki jenis gen yang bukan hanya meningkatkan resiko kecanduan mereka, tapi telah 'terlibat' dalam perkembangan kanker paru-paru, kata beberapa peneliti.

"Jika Anda memiliki varian ini, Anda akan menyukai pengalaman paling awal dengan rokok," kata Ovide Pomerleau dari University of Michigan Medical School, yang penelitiannya disiarkan di dalam jurnal 'Addiction'.

Pomerleau mengatakan, temuan tersebut menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, merokok sekalipun hanya satu batang adalah gagasan buruk. "Ini perangkap," katanya dalam wawancara telepon.

"Apa yang tak mereka sadari ialah jika mereka memiliki jenis susunan gen ini, mereka berada di jalur menuju ketergantungan," katanya. Dan itu meningkatkan resiko mereka untuk terserang kanker paru-paru.
Penelitian tersebut adalah bagian dari pemahaman yang meningkat mengenai faktor genetika yang terlibat dalam kecanduan nikotin dan kanker paru-paru.

Beberapa tim ilmuwan melaporkan pada awal pekan ini bahwa perokok yang memiliki perubahan tertentu dalam tiga gen reseptor nikotin, yang mengendalikan lema (entry) nikotin ke dalam sel-sel otak, lebih mungkin untuk terserang kanker paru-paru dibandingkan dengan perokok lain.

Pekan ini, beberapa peneliti Kanada mengatakan bahwa dengan memanipulasi reseptor bagi bahan kimia 'depomine', mereka dapat mengendalikan tikus mana dalam satu studi menikmati pajanan pertama mereka terhadap nikotin dan tikus mana yang tak menolaknya.

Pomerleau mengatakan bidang itu mungkin dapat segera mengarah kepada perawatan baru bagi pecandu nikotin dan percobaan untuk menilai resiko dari kecanduan nikotin. Rokok mengakibatkan sembilan dari 10 kasus kanker paru-paru, penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di seluruh dunia dan penyebab utama kedua kematian pada perempuan.

Tidak ada komentar: